<body>


Thursday, August 23, 2012

Dua Bandit Pencuri Hatiku

Aku memperhatikan bocah kecil itu melompati beberapa tangga untuk mencapai lantai dasar. Tampaknya ia sangat senang karena berhasil mendarat dengan selamat. Kuketahui itu dari  caranya berlari berputar-putar sembari mengembangkan kedua lengannya bagai pesawat udara dengan girang. Bibir manisnya yang mekar dengan lebarnya dan tawanya yang begitu lepas membuatku ingin pergi menghampiri, meraih, dan menculiknya. Profil bocah itu sungguh mengingatkanku pada adik bungsuku di negeri seberang.
            
“Lid, hargain yang lagi ngomong, dong. Gue nanya, nih.” Aku tersentak mendengar teguran pimpinan forum kecil kami yang terlihat gusar. Ainun memelototiku, menuntut jawaban. Sial, ngomong apa dia barusan? Bandit cilik tadi berhasil mencuri konsentrasiku. Siapa sih yang bawa batita ke kampus?
               
 “Gue tahu ini udah sore. Gue juga capek, mau pulang, dan istirahat. Tapi please banget, acara kita dua minggu lagi. Jadi tolong fokus ke rapat ini dulu. Lagian, kalian ngeliatin apa, sih?” Ainun berbalik badan untuk mengecek ke arah pandang – tunggu.. Ternyata bukan hanya aku yang menjadi korban keimutan bandit tadi. Pandangan peserta rapat lainnya juga bermuara pada si bandit cilik. “Siapa pula yang bawa anak kecil ke kampus?” logat asli Ainun keluar.

Pertanyaan tersebut terjawab beberapa detik kemudian dengan turunnya seorang pria berkulit sawo matang berbadan tegap berpostur tinggi. Perkiraan asalku saat itu mengatakan bahwa usia lelaki itu nyaris – namun belum – mencapai 30 tahun. Ia menggunakan kemeja flanel bergaris putih berwarna dasar biru dongker dengan lengan panjang yang digulung asal-asalan, namun terlihat pas padanya. Kemeja tersebut berpadu dengan celana panjang hitam yang dihiasi ikat Hermes di pinggangnya. Kaca mata, jam tangan, serta dua buah pulpen yang bertengger manis di saku bajunya membuatku yakin bahwa dia adalah salah seorang dokter pengajar di fakultas kedokteran kami.

Ekspresi dan gesturnya mencerminkan kepanikannya saat ia berlari kecil menghampiri si bandit cilik. “Noah! Ya ampun, Noah! Papa cari kemana-mana..” Pria itu meraup si bandit yang masih terkikik ke dalam pelukannya. Didaratkannya salah satu lututnya pada lantai dan pantat si bandit cilik pada tungkai satunya yang tertekuk. Tubuh bidangnya yang tegap menutupi hampir keseluruhan badan si bandit kecil ketika mereka berpelukan. Akhirnya aku melihat bersitan kelegaan pada wajah pria macho tadi. Ia tampak mangacung-acungkan jarinya sambil berbicara – sepertinya berpura-pura marah – pada si bandit yang belum berhenti terkik melihat kepanikan Ayahnya tadi. Aku tidak lagi dapat menangkap pembicaraan mereka. Aku terpesona. Interaksi yang mereka tampilkan menyerapku ke dalam dunia mereka. Entah mengapa, aku ingin ikut serta dalam cengkrama mereka dan merasa cemburu ketika melihat sang Ayah menghujani bandit kecilnya dengan banyak kecupan.

“Itu salah satu dokter bedah jantung yang mengajar di sini. Jadi itu, ya, anaknya. Lucu banget.” Sang pemilik suara adalah seniorku, Firda, yang baru kusadari ternyata telah berdiri di samping tempatku duduk, ikut memperhatikan adegan manis yang tersaji di depan kami – entah sejak kapan. Ayah–anak itu kini telah beranjak berdiri dan berjalan menuju pintu keluar lobi. “Kasihan, deh. Istrinya pergi sama cowok lain, ninggalin mereka berdua,” ucap Firda datar sambil berlalu meninggalkan kami.  Berlalunya Firda mengembalikan fokus orang-orang disekitarku pada forum yang sebelumnya berjalan; namun, kini dengan topik berbeda. “Ah. Iya, gue pernah denger. Dia cerai sekitar dua tahun lalu. Anaknya dia yang pegang. Dia..” Ainun mulai berceloteh dengan info barunya – yang entah didapatnya dari mana, memecah kesunyian khidmat yang sebelumnya ada berkat sepasang bandit yang kemudian menjadi pembicaraan hangat forum kami.

Namun aku masih belum bisa sepenuhnya kembali pada Ainun – pun ketika topiknya adalah kedua subjek yang masih mengunci tatapanku. Saat itu mereka telah berada di luar lobi. Dokter bedah itu berhenti untuk meraih tangan mungil si bandit cilik dan menggenggamnya erat. Ia tersenyum pada si bandit yang membalas dengan seringai jenakanya. Kemudian dengan tiba-tiba sang dokter bedah meraih si bandit dan menggendongnya sambil berjalan menjauh menuju parkir mobil, meninggalkanku yang masih termangu di tengah dengungan gosip Ainun tentang dirinya. Aku baru terbebas dari kungkungan pesona Ayah-anak tersebut ketika akhirnya mobil Land Rover yang kedua bandit tadi naiki sepenuhnya hilang dari pandangku. Sepertinya aku jatuh cinta.

“Oh, by the way,” ucap Ainun. Masih berceloteh ia rupanya.  Aduh, kapan sih anak ini bakal berhenti ngomong? Entah mengapa aku merasa risih mendengar berita yang belum tentu benar mengenai kedua bandit yang telah menculik hatiku tadi. Lagipula, kapan kita selesai rapat? Aku sudah lelah sekali kuliah seharian hari ini, ditambah lagi rapat acara yang telah berlangsung dua jam tanpa henti. Aku sangat suntuk. Otakku seperti tidak mau diajak bekerja sama. Oh, siapa ya, nama dokter tadi? Aku baru akan berbalik menghadap Ainun untuk bertanya sebelum akhirnya getaran suara Ainun bergema di membran timpaniku. Tapi kali ini, suaranya terdengar seperti suara malaikat. Kalian ngga tahu, kan? Dokter tadi namanya dr. Rendra. Rendra Wibisono.” 

Jakarta, 23 Agustus 2012

me and my BIG MOUTH ;) | 10:02 AM.


Profile
MAK NYOS ;)

MAK NYOS ;)
in her late 20. a girl on the go. med school student. elsevier student ambassador. member of student executive board at campus: strategy review department. was in auburn, united states. now stays in a flat somewhere in ciputat. and yes, the hip above is definitely mine.

 more about>>♥ me ♥

My Multiply Account
Tagboard


get one from cbox!
Wishlist
A 4.0 GPA
A sweet lil' bike
Maysaa's Kimono Wrap Maxi Dress
Maysaa's Satin Wrap Snood
A boyfriend!♥
Exits
Jojo
Ketek
Ali
Anneke
Za
Pei
Kiki
Dee
Fardil
Mitha
Nitchy
Pyro
Icha
Ai
Farrah
Donbiu
Dhika
Archives
July 2005 August 2005 September 2005 October 2005 November 2005 December 2005 January 2006 February 2006 March 2006 May 2006 June 2006 July 2006 August 2006 February 2007 March 2007 April 2007 June 2007 July 2007 October 2007 November 2008 July 2009 September 2009 November 2009 December 2009 January 2010 April 2010 June 2010 July 2010 August 2012
Credits
originally designed by lil.queens
few things were re-edited by MAK NYOSS ;)
title script source unknown.

Powered by Blogger